9/14/2022 1 Comment JOGJA'S STORYQUICK NOTICE! Disini aku tidak akan menulis lengkap tentang sejarah-sejarah jogja, ini hanyalah blog pengalaman personalku selama di Arsip Jogja, jika ingin mengunjungi museumnya, silahkan langsung kunjungi website officialnya di -> arsipjogja.co.id, atau bisa klik foto arsip jogja di bawah. Semua foto di halaman ini adalah hasil jepretanku dan temanku, Abi (instagram : @aboygemoy) Semua tulisan disini adalah berdasarkan riset dan kunjungan langsung ke Arsip Jogja. Selamat membaca~ Sebelah kiri : Aku dan Taqiyya, Sebelah kanan : Abi 10/9/22 - Hari Sabtu, hari ke-2 aku di Jogja (aku menulis ini 4 hari setelahnya) Aku dan Taqiyya mengadakan meetup bersama, rencananya aku akan menginap di rumah Taqiyya selama 3 hari 2 malam, dan agenda hari ini adalah mengunjungi museum baru di Jogja bernama Arsip Jogja Jarak antara Arsip Jogja dengan penginapanku tidak terlalu jauh, kami segera sampai di parkir mobil dan turun bersama, melangkah menuju sebuah bangunan baru dengan banyak ucapan "selamat atas dibukanya Arsip Jogja" di depannya "Kita belum pernah tau museum ini, soalnya baru dibuka di Jogja" ujar Tante Ling "Baguslah sekalian menambah pengalaman bareng hehe" balasku Proses penerimaan tiket lumayan agak lama karena tiketnya hanya dalam bentuk digital, jadi akhirnya kami menunggu sebentar sambil ngobrol bersama Selang beberapa menit kemudian seorang guide tour memanggil kami dan berpidato sebentar tentang aturan-aturan selama berada di Arsip Jogja. Dan perjalanan kami pun dimulai! Total ruangan yang ada di Arsip Jogja berjumlah 18 ruangan, sayangnya di tiap ruangan ada waktunya sendiri-sendiri, jadi ketika waktu penjelasan dari guide tour sudah habis maka ruangan itu otomatis akan mematikan lampu, sehingga penjelasan dan waktu membaca arsip-arsip pun tidak maksimal. Peta Arsip JOGJA Di ruangan pertama, kami menonton sebuah animasi 3D singkat tentang kerajaan mataram dan masa kejayaannya, kurang lebih inilah rekap singkat oleh temanku Taqiyya :
Di Ruangan kedua ada deskripsi dari Sultan Agung, Kerajaan Mataram (kalau tidak salah) dan juga kalender Jawa zaman dahulu
Selain menceritakan tentang intervensi VOC, replika perjanjian-perjanjian zaman dahulu dalam bahasa Jawa dan Replika Perjanjian Giyanti juga ada disini VOC ---------
Ilustrasi penjajah dan perbudakan rakyat Indonesia Berdasarkan sumber dari Digital Batavia, Belanda datang pertama kali ke Indonesia pada tahun 1596, di bawah pimpinan Cornelis de Houtman, dan berhasil mendarat di Pelabuhan Banten. Namun kedatangan Belanda diusir penduduk pesisir Banten karena mereka bersikap kasar dan sombong. Belanda datang lagi ke Indonesia dipimpin Jacob van Heck pada tahun 1598.
VOC kemudian bangkrut dengan utang 136,7 juta Gulden dan kekayaan berupa kantor dagang, gudang, benteng, kapal, serta daerah kekuasaan di Indonesia pada tahun 1799. Maket dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat (Dalam bahasa jawa : ꦏꦫꦠꦺꦴꦤ꧀ꦔꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂꦠꦲꦢꦶꦤꦶꦔꦿꦠ꧀ ) atau Keraton Yogyakarta terbagi menjadi 3 wilayah, yaitu komplek depan kraton, kompleks inti kraton, dan kompleks belakang Keraton ini didirikan oleh Sultan Hamengkubuwono pertama pada tahun 1755 sebagai Keraton Yogyakarta yang baru akibat perpecahan Mataram Islam dengan adanya perjanjian Giyanti
GEGER SEPEHI ------
Penjarahan barang-barang dan naskah-naskah keraton PAKUALAMAN ------ Merupakan Kadipaten yang berada di bawah Kasultanan Ngayogyakarta, karena dulunya Pakualaman itu termasuk negara sendiri, jadi pemerintahannya benar-benar terpisah dari Yogyakarta dan juga mempunyai kepatihan sendiri (jabatan setara Gubernur pada zaman kerajaan Nusantara kuno). Barulah setelah kemerdekaan, Yogyakarta-Pakualaman digabung menjadi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dengan Sultan Yogyakarta menjabat menjadi gubernur, dan Paku Alam menjadi wakil gubernur meski dua negara yang berbeda, Pakualaman masih termasuk semacam daerah otoritas yang terletak di Kasultanan Ngayogyakarta. Sayang sekali informasi yang saya dapat tentang pakualaman ini di Arsip Jogja sedikit sekali, jadi langsung saya skip ke bagian selanjutnya, Perang Jawa PERANG JAWA ------ Perang Diponegoro, atau juga dikenal sebagai Perang Jawa, adalah perang besar dan berlangsung selama lima tahun. Perang ini merupakan salah satu pertempuran terbesar yang dialami Belanda pada masa penjajahannya di Nusantara, akibat perang ini, sekitar 200.000 penduduk jawa tewas, sementara korban tewas di pihak Belanda berjumlah 8.000 tentara Belanda dan 7000 serdadu pribumi.
LOKOMOTIF PERUBAHAN ------ Lokomotif perubahan adalah sebuah lorong dengan beberapa poyektor di atapnya, dindingnya dilengkapi dengan layar lcd proyektor gantung, menampilkan narasi video singkat tentang penduduk pribumi pada masa penjajahan belanda KEBANGKITAN ELITE-ELITE LOKAL------- Tidak semua penduduk pribumi disuruh bekerja dan menjadi budak Belanda, ada pula yang mendapatkan pendidikian dan belajar di luar negeri. Mereka pun mulai menentang Belanda dan menyatukan kekuatan, perlahan-lahan usaha mereka mulai berdampak, membentuk sebuah revolusi. Masih banyak lagi ruangan yang kami jelajahi, dan ini adalah koleksi foto-fotoku Terimakasih banyak sudah membaca blog ini, salam literasi.
1 Comment
|
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |