KALIMANTAN
Day 1
Pada tahun 2019 yang lalu, suatu hari ibu mendapat undangan dari untuk mengisi acara ecocamp di Loksado, Kalimantan. Loksado adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalsel, Indonesia. Loksado berada di pegunungan Meratus. yang merupakan salah satu daerah wisata alam tempat tinggal masyarakat Dayak Bukit. Loksado juga terkenal karena sungainya yang tak jarang dijadikan sebagai tempat rafting para wisatawan, tapi rafting di sana menggunakan rakit bambu.
Sebelumnya, aku belum pernah pergi ke luar pulau. Selama ini aku hanya bepergian di Jawa saja.
"ini pasti menyenangkan"
Ah, aku tak sabar menunggu.
Aku, ibu dan saudaraku berangkat naik mobil sewaan pada siang hari, kami menuju ke Surabaya, sebab keesokan harinya kami pergi ke Kalimantan dari Bandara Juanda (bandara di Surabaya). Tak banyak yang kulakukan di jalan, aku hanya bisa menunggu dan itu sangat membosankan. Daripada bengong melihat jalan, aku memutuskan untuk tidur.
Kami menginap di penginapan kecil di sebelah jalan tol, dekat Bandara Juanda. Malam harinya, tepatnya sekitar jam 9 lebih, barulah bapak menyusul ke penginapan kami dengan mobil, karena bapak tetap bekerja hari itu.
Pada tahun 2019 yang lalu, suatu hari ibu mendapat undangan dari untuk mengisi acara ecocamp di Loksado, Kalimantan. Loksado adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalsel, Indonesia. Loksado berada di pegunungan Meratus. yang merupakan salah satu daerah wisata alam tempat tinggal masyarakat Dayak Bukit. Loksado juga terkenal karena sungainya yang tak jarang dijadikan sebagai tempat rafting para wisatawan, tapi rafting di sana menggunakan rakit bambu.
Sebelumnya, aku belum pernah pergi ke luar pulau. Selama ini aku hanya bepergian di Jawa saja.
"ini pasti menyenangkan"
Ah, aku tak sabar menunggu.
Aku, ibu dan saudaraku berangkat naik mobil sewaan pada siang hari, kami menuju ke Surabaya, sebab keesokan harinya kami pergi ke Kalimantan dari Bandara Juanda (bandara di Surabaya). Tak banyak yang kulakukan di jalan, aku hanya bisa menunggu dan itu sangat membosankan. Daripada bengong melihat jalan, aku memutuskan untuk tidur.
Kami menginap di penginapan kecil di sebelah jalan tol, dekat Bandara Juanda. Malam harinya, tepatnya sekitar jam 9 lebih, barulah bapak menyusul ke penginapan kami dengan mobil, karena bapak tetap bekerja hari itu.
Sumber gambar dibawah : https://pergikuliner.com/restaurants/surabaya/depot-soto-banjar-achmad-jais-genteng
Makanan di bawah ini bernama Soto Banjar, Soto Banjar memiliki keunikan tersendiri, yaitu kuahnya agak sedikit kecut daripada soto pada umumnya. Ini disebabkan oleh jeruk nipis, yang airnya di peraskan ke dalam kuah soto.
Makanan di bawah ini bernama Soto Banjar, Soto Banjar memiliki keunikan tersendiri, yaitu kuahnya agak sedikit kecut daripada soto pada umumnya. Ini disebabkan oleh jeruk nipis, yang airnya di peraskan ke dalam kuah soto.
Day 2
Aku dibangunkan ibu, ini sudah jam 5 pagi, waktunya sholat subuh. Aku sebenarnya malas, masih mengantuk, tapi ibu menyuruhku berwudhu
"cepetan Ken, nanti kita ketinggalan pesawat" tegas ibu.
Setengah mengantuk, akhirnya aku memaksakan diri berjalan ke kamar mandi.
selesai sholat shubuh, kami langsung mandi dan membereskan barang barang yang kami bongkar kemarin waktu sampai di penginapan, kemudian langsung menuju Juanda dengan mobil. Kami akan mengambil pesawat yang menuju Banjarbaru.
Di pesawat, aku mengerjakan PR dari KUMON English ku, waktu itu aku masih level C alias masih level rendah. Tak lama kemudian PR ku selesai, aku beralih menulis catatan perjalananku, sambil menunggu pesawat mendarat.
Setelah pesawatnya mendarat dan kami selesai mengambil koper, ada seorang sopir yang menunggu kami di depan bandara, namanya Mang Ahur. Orangnya agak tua (mungkin 50+) dan cukup ramah, dengan sigap Mang Ahur mengambil koper kami dan memasukkannya satu per satu ke dalam bagasi mobil. "Silahkan masuk pak, Bu" katanya tersenyum.
kami pun masuk ke dalam mobil, menikmati AC mobil yang dingin menyejukkan.
Aku cukup suka dengan Mang Ahur, orangnya ceria dan ramah, kami pun menuju Loksado, dimana acara ibu akan berlangsung, di tengah perjalanan, kami diajak Mang Ahur makan di sebuah warung soto di Banjar, rasanya lumayan walau beda rasa sama soto yang ada di Malang, ibu yang paling suka sama soto itu.
Kemudian kami pergi ke Loksado lewat Martapura, jalannya meliuk liuk melewati bukit, aku agak pusing, jadi aku duduk di depan, dipangku bapak, sebagian besar waktu perjalanan itu aku lewati dengan tidur, supaya nggak merasa lama he..he..he.. memang perjalanan yang panjang, tapi menyenangkan kok^^
Siang itu kami tiba di tempat acara ibu, ada beberapa gazebo (sebenarnya bukan betul betul gazebo, karena ada kamar mandi dan tempat tidur di dalamnya) untuk menginap (aku juga menginap di situ) dan juga ada beberapa ruangan yang luas, tidak berdinding dan beralaskan papan kayu, ibu akan mengisi acara di ruangan itu. Selain itu ada juga segerombol tanaman di sekitar bangunan bangunan tadi, karena posisi daerah itu sebenarnya dekat hutan dan sungai.
Kami disambut oleh Tante Angga, yang mengundang ibu untuk mengisi acara, ada beberapa temanku di situ, tapi yang paling aku ingat adalah Khansa dan Ismail. Sore itu aku dan teman teman bermain air di dekat sungai bersama kakak kakak, menyenangkan sekali, setelah itu aku dan yang lain berenang di sungai, sungainya nggak terlalu dalam, tapi jangan berenang di tengah sungai atau kamu akan terseret arus.
Sebenarnya sungai itu terlihat menyenangkan kalau pagi, terlihat menyeramkan saat malam, karena sungai itu berubah warna menjadi gelap dan hitam.
Setelah selesai mandi, malamnya aku dan saudaraku presentasi tentang project kami di rumah
Hari itu sangat mengesankan
Aku dibangunkan ibu, ini sudah jam 5 pagi, waktunya sholat subuh. Aku sebenarnya malas, masih mengantuk, tapi ibu menyuruhku berwudhu
"cepetan Ken, nanti kita ketinggalan pesawat" tegas ibu.
Setengah mengantuk, akhirnya aku memaksakan diri berjalan ke kamar mandi.
selesai sholat shubuh, kami langsung mandi dan membereskan barang barang yang kami bongkar kemarin waktu sampai di penginapan, kemudian langsung menuju Juanda dengan mobil. Kami akan mengambil pesawat yang menuju Banjarbaru.
Di pesawat, aku mengerjakan PR dari KUMON English ku, waktu itu aku masih level C alias masih level rendah. Tak lama kemudian PR ku selesai, aku beralih menulis catatan perjalananku, sambil menunggu pesawat mendarat.
Setelah pesawatnya mendarat dan kami selesai mengambil koper, ada seorang sopir yang menunggu kami di depan bandara, namanya Mang Ahur. Orangnya agak tua (mungkin 50+) dan cukup ramah, dengan sigap Mang Ahur mengambil koper kami dan memasukkannya satu per satu ke dalam bagasi mobil. "Silahkan masuk pak, Bu" katanya tersenyum.
kami pun masuk ke dalam mobil, menikmati AC mobil yang dingin menyejukkan.
Aku cukup suka dengan Mang Ahur, orangnya ceria dan ramah, kami pun menuju Loksado, dimana acara ibu akan berlangsung, di tengah perjalanan, kami diajak Mang Ahur makan di sebuah warung soto di Banjar, rasanya lumayan walau beda rasa sama soto yang ada di Malang, ibu yang paling suka sama soto itu.
Kemudian kami pergi ke Loksado lewat Martapura, jalannya meliuk liuk melewati bukit, aku agak pusing, jadi aku duduk di depan, dipangku bapak, sebagian besar waktu perjalanan itu aku lewati dengan tidur, supaya nggak merasa lama he..he..he.. memang perjalanan yang panjang, tapi menyenangkan kok^^
Siang itu kami tiba di tempat acara ibu, ada beberapa gazebo (sebenarnya bukan betul betul gazebo, karena ada kamar mandi dan tempat tidur di dalamnya) untuk menginap (aku juga menginap di situ) dan juga ada beberapa ruangan yang luas, tidak berdinding dan beralaskan papan kayu, ibu akan mengisi acara di ruangan itu. Selain itu ada juga segerombol tanaman di sekitar bangunan bangunan tadi, karena posisi daerah itu sebenarnya dekat hutan dan sungai.
Kami disambut oleh Tante Angga, yang mengundang ibu untuk mengisi acara, ada beberapa temanku di situ, tapi yang paling aku ingat adalah Khansa dan Ismail. Sore itu aku dan teman teman bermain air di dekat sungai bersama kakak kakak, menyenangkan sekali, setelah itu aku dan yang lain berenang di sungai, sungainya nggak terlalu dalam, tapi jangan berenang di tengah sungai atau kamu akan terseret arus.
Sebenarnya sungai itu terlihat menyenangkan kalau pagi, terlihat menyeramkan saat malam, karena sungai itu berubah warna menjadi gelap dan hitam.
Setelah selesai mandi, malamnya aku dan saudaraku presentasi tentang project kami di rumah
Hari itu sangat mengesankan
Day 3
Hari ini ada acara Bamboo Rafting, maksudnya adalah hari ini kita akan mengarungi sungai dengan rakit bambu bersama teman teman. Aku sekelompok dengan Khansa dan salah seorang teman. Karena kami masih kecil, harus ada orang dewasa yang mendampingi, maka ayahku ikut naik ke atas rakit. Total orang di kelompok kami jadi 5 (bersama orang yang akan menjadi pendayung rakit). Ibu tidak ikut karena beliau akan mengisi acara hari ini (acara ini sebenarnya untuk anak anak, tapi ortu boleh ikut mendampingi).
kami melewati sungai sungai yang deras, sebenarnya menyenangkan, tapi hati hati, jangan sampai kamu masuk ke dalam sungai tanpa pengawasan, sebab arusnya deras sekali, kamu bisa terseret jauh.
Bamboo Rafting itu selesai ketika sudah agak siang, mendekati Dzuhur. Aku pulang dalam keadaan basah kuyup (sebenarnya tadi aku masuk ke dalam sungai dan hampir saja terseret arus), karena jarak ke tempat kami menginap cukup jauh, kami naik pickup kesana. Ketika sampai aku langsung disuruh mandi, kalau tidak, aku bisa masuk angin. Setelah itu kami makan siang bersama, ini adalah hari terakhirku di Loksado.
Selesai makan siang, ada teman ibu yang satu lagi (kurang tau namanya) menjemput kami. Segera setelah berfoto bersama dan berpamitan, kami masuk mobil dan melambaikan tangan, kami akan menuju Banjarmasin.
Hari ini ada acara Bamboo Rafting, maksudnya adalah hari ini kita akan mengarungi sungai dengan rakit bambu bersama teman teman. Aku sekelompok dengan Khansa dan salah seorang teman. Karena kami masih kecil, harus ada orang dewasa yang mendampingi, maka ayahku ikut naik ke atas rakit. Total orang di kelompok kami jadi 5 (bersama orang yang akan menjadi pendayung rakit). Ibu tidak ikut karena beliau akan mengisi acara hari ini (acara ini sebenarnya untuk anak anak, tapi ortu boleh ikut mendampingi).
kami melewati sungai sungai yang deras, sebenarnya menyenangkan, tapi hati hati, jangan sampai kamu masuk ke dalam sungai tanpa pengawasan, sebab arusnya deras sekali, kamu bisa terseret jauh.
Bamboo Rafting itu selesai ketika sudah agak siang, mendekati Dzuhur. Aku pulang dalam keadaan basah kuyup (sebenarnya tadi aku masuk ke dalam sungai dan hampir saja terseret arus), karena jarak ke tempat kami menginap cukup jauh, kami naik pickup kesana. Ketika sampai aku langsung disuruh mandi, kalau tidak, aku bisa masuk angin. Setelah itu kami makan siang bersama, ini adalah hari terakhirku di Loksado.
Selesai makan siang, ada teman ibu yang satu lagi (kurang tau namanya) menjemput kami. Segera setelah berfoto bersama dan berpamitan, kami masuk mobil dan melambaikan tangan, kami akan menuju Banjarmasin.
Day 4
Keesokan harinya, teman ibu yang lain lagi menjemput kami untuk mengisi acara lagi, acara itu dilangsungkan di sebuah rumah yang sudah tua (yang setelah aku tau namanya adalah Rumah Anno) yang berada di tepi Sungai Martapura di belakangnya. Rumah ini ternyata adalah rumah khas Banjarmasin, dan dibangun pada tahun 1925. Rumah ini berwarna coklat, berbentuk seperti rumah panggung, dan panjang. Kini, rumah Anno dijadikan tempat wisata, kamu hanya bisa masuk pada waktu waktu tertentu |
Rumah Anno pada zama dahulu dengan yang sekarang
|
Setelah makan, kami diantar ke tempat penginapan yang sudah disiapkan oleh teman ibu, DWD Hotel. Kami beristirahat hingga sore, maghribnya kami sholat di Masjid Sabilul Muhtadin. Dan malam ini kami berwisata di sungai Martapura dengan perahu Klotok.
Seru sekali, aku belum pernah menaiki perahu pada malam hari. Dan yang paling menyenangkan adalah aku diperbolehkan duduk di atas atap perahu, angin malam yang dingin menerpa wajahku, tapi itu bukan masalah bagiku, ini pertama kalinya aku ke Kalimantan, jadi biarlah ini sebagai kenang kenangan. |
Day 5
Pagi ini aku jalan jalan ke tempat Pasar Terapung, tapi ternyata Pasar Terapung itu sudah berlalu. Aku baru tau kalau Pasar Terapung itu berlangsung pada shubuh, bukan pada jam 7 pagi atau jam 6. Kemudian kami kembali ke Hotel DWD dan sarapan di sana, karena hari ini kami akan pulang ke Malang, jadi aku mandi lalu beranjak membereskan barang barang ku. Setelahnya aku tak punya apa apa lagi yang perlu diselesaikan, jadi aku menghabiskan waktuku menonton acara TV favoritku, "Master Chef"
Siang itu aku pulang ke Malang.
Pagi ini aku jalan jalan ke tempat Pasar Terapung, tapi ternyata Pasar Terapung itu sudah berlalu. Aku baru tau kalau Pasar Terapung itu berlangsung pada shubuh, bukan pada jam 7 pagi atau jam 6. Kemudian kami kembali ke Hotel DWD dan sarapan di sana, karena hari ini kami akan pulang ke Malang, jadi aku mandi lalu beranjak membereskan barang barang ku. Setelahnya aku tak punya apa apa lagi yang perlu diselesaikan, jadi aku menghabiskan waktuku menonton acara TV favoritku, "Master Chef"
Siang itu aku pulang ke Malang.
Gresik
Day 1
Sama ketika aku pergi ke Kalimantan, kami pergi ke Gresik karena ibu diundang menjadi pengisi acara di sana. Hampir semua perjalananku ke luar kota dikarenakan ibu diundang menjadi pengisi acara disana. Sesampainya disana, kami sholat kemudian kami makan nasi krawu, makanan khas dari daerah Gresik, Jawa Timur. Makanan ini disajikan dengan daun pisang. Lauknya dapat berupa sayatan daging sapi, semur daging, jeroan sapi, sambal petis dan serundeng. Menurut keterangan dari masyarakat setempat, nasi krawu sebenarnya adalah makanan dari Madura. Para pendatang dari Madura membawa nasi krawu dan kemudian mencoba untuk berjualan di Gresik. Dengan cita rasa yang khas, nasi krawu menjadi sangat terkenal (di Gresik) dan menjadi salah satu makanan khas Gresik. |
Sumber foto : https://cookpad.com/id/resep/7446882-nasi-krawu-gresik-sederhana
Sumber info tentang nasi krawu : https://id.wikipedia.org/wiki/Nasi_krawu |
Tapi aku lebih suka Es Legen daripada ikan bakar, rasa Es Legen lumayan aneh. Seperti degan tapi lebih manis dan agak menyengat di lidah, kecut-kecut-manis. Tapi yang lebih aneh lagi adalah aku suka minuman itu, padahal aku tidak pernah suka minuman yang kecut-kecut.
Gresik adalah kota kapur dan pelabuhan, aku bisa melihat kapal lalu lalang dari jendela hotel, karena ada sebuah pelabuhan yang terletak tak terlalu jauh dari hotel. Pada malam hari, pelabuhan itu berkelap kelip, seperti kunang-kunang
Gresik adalah kota kapur dan pelabuhan, aku bisa melihat kapal lalu lalang dari jendela hotel, karena ada sebuah pelabuhan yang terletak tak terlalu jauh dari hotel. Pada malam hari, pelabuhan itu berkelap kelip, seperti kunang-kunang
Day 2
Setelah sholat shubuh, mandi dan sarapan, kami pergi ke tempat acara lagi (tempat yang berbeda lagi). Tetapi kali ini aku ikut tampil, aku mempresentasikan tentang kegiatanku selama homeschooling, apa saja karyaku selama ini, dan lainnya. Saudaraku juga ikut berpresentasi, dan acara ini kemudian selesai pada siang hari, dan setelah sholat, kami pun berfoto bersama dan berpamitan dengan ibu ibu yang ada di acara tadi.
Siang itu aku pulang ke Malang (maaf jika terlalu singkat)
Setelah sholat shubuh, mandi dan sarapan, kami pergi ke tempat acara lagi (tempat yang berbeda lagi). Tetapi kali ini aku ikut tampil, aku mempresentasikan tentang kegiatanku selama homeschooling, apa saja karyaku selama ini, dan lainnya. Saudaraku juga ikut berpresentasi, dan acara ini kemudian selesai pada siang hari, dan setelah sholat, kami pun berfoto bersama dan berpamitan dengan ibu ibu yang ada di acara tadi.
Siang itu aku pulang ke Malang (maaf jika terlalu singkat)
Surakarta / Solo
Doodle ku tentang Solo, tahun 2018
Day 1
Pagi ini aku sangat sibuk, semua harus dipastikan tidak tertinggal, dan yang susah adalah aku harus bangun pagi pagi (yah begitulah)
Kami menuju ke stasiun Malang, dan segera naik kereta sebelum terlambat. AC kereta itu dingin sekali, dan tempat duduk ku juga (sebenarnya) kurang enak. Bosan melihat lihat ke luar jendela dan makan, aku akhirnya tertidur.
Sore itu kami tiba di Hotel ToSAN (aku tidak salah menyebutnya, memang seperti itu namanya) di Solo. Tak lama kemudian ada seorang teman ibu yang datang bersama anaknya (dia temanku), Aila. dia memberiku sebuah hadiah, yang sekarang aku taruh di meja belajarku. Kami mengobrol dan menonton Youtube, hingga jam 08.00 PM. Setelah itu kami makan malam, sholat dan bersantai-santai hingga waktu tidur
Pagi ini aku sangat sibuk, semua harus dipastikan tidak tertinggal, dan yang susah adalah aku harus bangun pagi pagi (yah begitulah)
Kami menuju ke stasiun Malang, dan segera naik kereta sebelum terlambat. AC kereta itu dingin sekali, dan tempat duduk ku juga (sebenarnya) kurang enak. Bosan melihat lihat ke luar jendela dan makan, aku akhirnya tertidur.
Sore itu kami tiba di Hotel ToSAN (aku tidak salah menyebutnya, memang seperti itu namanya) di Solo. Tak lama kemudian ada seorang teman ibu yang datang bersama anaknya (dia temanku), Aila. dia memberiku sebuah hadiah, yang sekarang aku taruh di meja belajarku. Kami mengobrol dan menonton Youtube, hingga jam 08.00 PM. Setelah itu kami makan malam, sholat dan bersantai-santai hingga waktu tidur
“Apa bedanya Solo dan Surakarta?”
Pertanyaan itu rasanya simpel, tapi susah dijawab.
Sebenarnya Solo & Surakarta adalah 2 kota yang sama. Berdasarkan sejarah, nama Surakarta berasal dari Keraton Kasunanan Surakarta. Sedangkan Solo sejatinya adalah nama sebuah desa yang ada di Surakarta. Bernama Desa Sala.
Jadi, versi singkatnya, Solo adalah nama desa, sedangkan Surakarta adalah nama keraton.
Tapi di jaman sekarang orang lebih familiar dengan nama "Solo"
Pelafalan "Solo" terjadi karena lidah para penjajah Belanda tidak bisa mengucapkan "Sala" (“a” diucapkan sama seperti “o” pada “monitor”). Akhirnya salah ucap itu terbawa hingga saat ini.
Sumber : http://soloevent.id/oh-ini-ternyata-bedanya-solo-dan-surakarta/
Pertanyaan itu rasanya simpel, tapi susah dijawab.
Sebenarnya Solo & Surakarta adalah 2 kota yang sama. Berdasarkan sejarah, nama Surakarta berasal dari Keraton Kasunanan Surakarta. Sedangkan Solo sejatinya adalah nama sebuah desa yang ada di Surakarta. Bernama Desa Sala.
Jadi, versi singkatnya, Solo adalah nama desa, sedangkan Surakarta adalah nama keraton.
Tapi di jaman sekarang orang lebih familiar dengan nama "Solo"
Pelafalan "Solo" terjadi karena lidah para penjajah Belanda tidak bisa mengucapkan "Sala" (“a” diucapkan sama seperti “o” pada “monitor”). Akhirnya salah ucap itu terbawa hingga saat ini.
Sumber : http://soloevent.id/oh-ini-ternyata-bedanya-solo-dan-surakarta/
Day 2
Aku bangun tidur, rasanya aku baru tidur semenit, sudah pagi lagi. Bapak sudah datang ke Hotel Pagi itu kami memutuskan untuk berkeliling Kota Solo, dan kami memutuskan pergi ke Museum Danar Hadi. Museum Danar Hadi adalah Museum dengan banyak koleksi batik, dan disana ada beberapa pengrajin batik juga. |
Sorenya kami makan Timlo, Timlo adalah makanan khas dari Solo. Timlo terdiri dari sosis yang digoreng dengan kuah asin seperti kuah bakso, enaknya jangan ditanya lagi, sekali mencoba kamu pasti ketagihan, tapi jangan lupa, kuahnya jangan terlalu asin. Kenapa? coba sendiri deh
Gambar di sebelah ini adalah Timlo
Sumber : https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/timlo-solo |
-Day 3
Aku dan keluargaku -kecuali ibu- naik Bus Werkudara -baca = Werkudoro- keliling Kota Solo siang itu. Aku senang bukan kepalang. Aku duduk di lantai dua di atas bus itu, mencoba menggapai dahan pohon di seberang jalan -dahan pohon itu persis di atas kepalaku- sebelum akhirnya aku mengaduh kesakitan terantuk dahan pohon. |
Setelah pulang, kami beristirahat di hotel ToSAN. Sambil menonton ibu presentasi di ruangan acara, aku melihat lihat Youtube -yah aku sedang tak punya kerjaan-
Malamnya kami menuju Jogja. Dan beristirahat (untuk ke sekian kalinya)
Malamnya kami menuju Jogja. Dan beristirahat (untuk ke sekian kalinya)
Day 4
Hari hari berlalu dengan cepat, rasanya aku baru saja sampai di Solo beberapa jam, tau tau sudah pergi ke Jogja saja.
"Ken, bangun Ken, Sholat Shubuh sana" ibu memanggilku.
Aku bangun -dengan mata yang masih menutup- dan melangkah ke kamar mandi, samar samar aku melihat bapak dan Adit bersiap siap Sholat Shubuh.
Ibu ada acara -untuk kesekian kalinya- di sebuah kafe/restoran bernama Saorsa. Sementara ibu mengisi acara disana, aku, kembaranku dan ayahku pergi ke Grhatama Pustaka. Aku berseru senang mendengar bapak bilang kalau aku dan kembaranku bisa mencoba bioskop 6D.
Kami membeli beberapa baju di toko baju Mirota -toko baju batik- sorenya, model pakaiannya agak aneh, dan pakaian pakaian tersebut hanya kukenakan sekali -bajunya kurang enak di badan-
Malamnya salah satu teman ibu berkunjung ke Guest House kami. Kebetulan Guest House kami juga merupakan restoran, kami menikmati Mie Ceker sambil bercakap cakap.
Hari hari berlalu dengan cepat, rasanya aku baru saja sampai di Solo beberapa jam, tau tau sudah pergi ke Jogja saja.
"Ken, bangun Ken, Sholat Shubuh sana" ibu memanggilku.
Aku bangun -dengan mata yang masih menutup- dan melangkah ke kamar mandi, samar samar aku melihat bapak dan Adit bersiap siap Sholat Shubuh.
Ibu ada acara -untuk kesekian kalinya- di sebuah kafe/restoran bernama Saorsa. Sementara ibu mengisi acara disana, aku, kembaranku dan ayahku pergi ke Grhatama Pustaka. Aku berseru senang mendengar bapak bilang kalau aku dan kembaranku bisa mencoba bioskop 6D.
Kami membeli beberapa baju di toko baju Mirota -toko baju batik- sorenya, model pakaiannya agak aneh, dan pakaian pakaian tersebut hanya kukenakan sekali -bajunya kurang enak di badan-
Malamnya salah satu teman ibu berkunjung ke Guest House kami. Kebetulan Guest House kami juga merupakan restoran, kami menikmati Mie Ceker sambil bercakap cakap.
Last day
Matahari terbit perlahan lahan, ini adalah hari terakhirku di Jogja. Kami semua segera berkemas kemas, membereskan barang masing masing. Memastikan setiap sudut kamar kosong, tidak ada barang kami yang tertinggal. Grab yang kami pesan tiba setelah nya, membawa kami berempat ke Stasiun. |
Yah, aku sebenarnya lupa apa saja yang kami lakukan di kereta, yang hanya aku ingat aku tidur dan makan saja di lorong yang dingin itu.
Apa yang terjadi setelahnya? Kalian pasti sudah tau, tak usah kuceritakan lagi.
Apa yang terjadi setelahnya? Kalian pasti sudah tau, tak usah kuceritakan lagi.
Jogja
Day 1
Rasanya seharian aku menunggu untuk pergi ke Jogja. Akhirnya kami pergi juga setelah Dhuhur, dan segera menqoshor sholat, makan siang dan segera memesan Grab. Waktu berlalu dengan cepat, tiba tiba saja sudah malam dan kami sampai ke Jogja. Kami dijemput oleh seorang sopir dan langsung meluncur ke tempat penginapan. |
Day 2
Pagi ini kami dijemput oleh Ustad Yonarko, menuju TK Nurul Islam, lagi lagi karena ibu ada acara. Untung saja aku tidak ikut ke acaranya, karena bisa dipastikan aku akan bosan duduk bermenit menit di kursi dan tidak mengerjakan apa apa.
Sebagai gantinya kami -aku dan kembaranku- diajak salah seorang teman ibu bernama Tante Okta untuk berjalan jalan keliling Jogja. Kami -aku, saudaraku, Tante Okta dan kedua anaknya- mengunjungi Museum Ki Hadjar Dewantara. Sambil melihat lihat koleksi Ki Hadjar Dewantara, kami juga diberi tantangan oleh Museum tersebut, untuk melakukan instruksi yang ada di bundelan itu -sebenarnya tidak setebal bundel, paling hanya 4/3 halaman-.
Pagi ini kami dijemput oleh Ustad Yonarko, menuju TK Nurul Islam, lagi lagi karena ibu ada acara. Untung saja aku tidak ikut ke acaranya, karena bisa dipastikan aku akan bosan duduk bermenit menit di kursi dan tidak mengerjakan apa apa.
Sebagai gantinya kami -aku dan kembaranku- diajak salah seorang teman ibu bernama Tante Okta untuk berjalan jalan keliling Jogja. Kami -aku, saudaraku, Tante Okta dan kedua anaknya- mengunjungi Museum Ki Hadjar Dewantara. Sambil melihat lihat koleksi Ki Hadjar Dewantara, kami juga diberi tantangan oleh Museum tersebut, untuk melakukan instruksi yang ada di bundelan itu -sebenarnya tidak setebal bundel, paling hanya 4/3 halaman-.
Isi museum Ki Hadjar Dewantara
Sumber : https://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/public/objek/detailcb/PO2016011200003/museum-dewantara-kirti-griya-dan-kompleks-pendopo-agung-taman-siswa |
Museum Ki Hadjar Dewantara tampak depan
Sumber : https://gudeg.net/direktori/2730/museum-dewantara-kirti-griya-taman-siswa-yogyakarta.html |
Pak Tino Sidin
Sumber gambar : https://www.idntimes.com/hype/fun-fact/vita/tahu-gak-kenapa-kita-selalu-menggambar-pemandangan-yang-sama-ini-jawabannya |
Puas berkeliling Museum Ki Hadjar, tujuan kami selanjutnya adalah Taman Tino Sidin, Tino Sidin sebenarnya adalah nama orang. Pak Tino dulunya adalah pengisi rubrik menggambar di TV, sebelum aku lahir. Waktu Bapak masih kecil, siaran TV yang ada hanya TVRI, dan salah satu acara favorit anak anak yaitu acara Pak Tino Sidin, atau lebih dikenal sebagai acara "Gemar Menggambar"
Yang paling Bapak ingat dari acara Pak Tino Sidin adalah ketika siarannya akan berakhir, yaitu penilaian gambar gambar anak Indonesia. Jadi anak-anak dari seluruh Indonesia dipersilahkan untuk mengirimkan gambar-gambarnya ke Pak Tino Sidin untuk diperlihatkan di TVRI dan dinilai langsung oleh beliau. Sumber tentang Pak Tino : https://webywebyweby.wordpress.com/2008/04/15/pak-tino-sidin-dan-anak-anak-indonesia/
|
Kembali lagi ke pengalamanku, di Taman Tino Sidin, ada banyak lukisan dan sketsa karya Pak Tino. Dan ada juga baret ala seniman yang selalu dipakainya ketika mengisi acara "Gemar Menggambar". Baret ini adalah salah satu ciri khas Pak Tino Sidin.
Kami diberi kesempatan untuk menonton "Belajar menggambar bersama Pak Tino Sidin" di Taman Tino Sidin itu. Di film itu Pak Tino Sidin menggambar seekor burung dengan langkah langkah sederhana. Aku senang dengan cara nya menggambar, meskipun aku sebenarnya bisa menggambar burung dengan gayaku sendiri.
Kami diberi kesempatan untuk menonton "Belajar menggambar bersama Pak Tino Sidin" di Taman Tino Sidin itu. Di film itu Pak Tino Sidin menggambar seekor burung dengan langkah langkah sederhana. Aku senang dengan cara nya menggambar, meskipun aku sebenarnya bisa menggambar burung dengan gayaku sendiri.
Destinasi terakhir yang kami kunjungi adalah museum Gunung Merapi.
Lokasinya cukup jauh dari Kota, butuh waktu sekitar 15 menit menuju Museum tersebut. Di dalamnya banyak sekali koleksi batu batu gunung, dan foto foto penduduk yang terkena dampak gunung meletus (kasihan ya). Museum itu luas, dengan banyak replika replika batu -barangkali batu batu tersebut memang batu sungguhan- dan foto foto. Cukup banyak pengunjung di sini, untung saja kami tidak pergi ke sini saat weekend. |
Museum Merapi tampak depan
Sumber : https://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/other/museum-gunung-api-merapi/ Isi Museum Merapi Sumber : https://mytrip.co.id/article/tempat-terbaik-untuk-memahami-gunungapi-museum-gunung-merapi |
Day 4
Hari ini kembaranku presentasi di sebuah Kuttab, dimana anak Tante Echa bersekolah -hari ini kami jalan jalan ditemani Tante Echa- Kuttab itu cukup besar, bagus dan enak dilihat. Lantainya terbuat dari anyaman bambu sedng, dan di sebelah Kuttab ada sebuah petakan sawah yang cukup luas. Setalah presentasi, kami -aku, saudaraku, Hafiz (anak Tante Echa), dan Tante Echa- jalan jalan ke Museum Coklat Monggo, di museum ini ada sejarah coklat, cara pembuatan coklat, ada juga replika pohon coklat di dalam Museum itu. Museum ini tidak hanya sekedar museum. Ada juga resto kecil di dekat museum coklat, resto ini menjual makanan kecil dan juga coklat. Kami memesan coklat panas dan pisang goreng coklat. |
Coklat Monggo tampak depan
Sumber : https://gudeg.net/read/11579/mengenal-cokelat-lebih-jauh-di-museum-cokelat-monggo.html
Isi Museum Coklat Monggo
Sumber : https://www.guideku.com/travel/2019/02/13/070000/menilik-dan-mencicipi-uniknya-biji-kakao-di-museum-cokelat-monggo
Sumber : https://gudeg.net/read/11579/mengenal-cokelat-lebih-jauh-di-museum-cokelat-monggo.html
Isi Museum Coklat Monggo
Sumber : https://www.guideku.com/travel/2019/02/13/070000/menilik-dan-mencicipi-uniknya-biji-kakao-di-museum-cokelat-monggo
Day 5
Bapak sudah sampai di Guest House. Aku dan kembaranku diajak ke Taman Pintar. Sebelumnya aku sudah pernah ke Taman Pintar, tapi karena ada zona baru akhirnya aku mau ikut. Disana juga ada bioskop 4D, yang selalu membuatku tegang. Memang menyenangkan, tapi kadang suara film membuat telingaku sakit, dan belum lagi kursiku bergoyang goyang. |
Taman Pintar
Sumber : https://www.hargatiket.net/harga-tiket-taman-pintar-yogyakarta/ |
Zona Air
Sumber : http://tempatwisataindonesia.id/taman-pintar-jogja/ |
Taman pintar adalah semacam gedung besar dengan banyak pajangan di dalamnya.
Pajangan nya tidak selalu foto, ada film -film pendek yang diulang ulang- Lalu ada bola listrik yang kalau kita pegang rambut kita akan berdiri -sebenarnya aku tidak memegang bola itu karena takut tersengat listrik, jadi yang mencoba adalah ayahku dan saudara kembarku-. |
Kemudian ada juga zona air, disana ada beberapa pancuran air dan sebuah tempat yang lumayan luas untuk bermain air.
Taman Pintar terbukti seru dan menyenangkan. Yang menyenangkan adalah kita bisa bermain sambil belajar di sana.
Solo (second trip)
Kota Solo
Sumber : https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-4478921/perhatian-kota-solo-diawasi-khusus-menjelang-pemilu
Sumber : https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-4478921/perhatian-kota-solo-diawasi-khusus-menjelang-pemilu
Kami -Aku, Ibu, Bapak, saudara kembarku- tiba di tujuan alias Kuttab Ibnu Abbas sekitar jam setengah 3 sore, kami disambut oleh seorang ustadzah -beliau kenal dengan ibuku- dan suaminya. Kami disuguhi berbagai macam penganan dan teh, dan kami menyantap kue kue sambil berbincang bincang menunggu waktu Sholat Ashar.
Malamnya kami makan Timlo (lihat perjalananku ke solo first trip) dan berkeliling di Kota Solo sebentar.
Kami melihat bangunan bangunan tua Solo, toko toko di pinggir jalan, sampai pernikahan di sebuah rumah besar. Di dalam rumah itu ada pertunjukan wayang, awalnya aku mengira kalau itu adalah pertunjukan wayang, bukan pernikahan. Setelah aku ngotot mendesak orang tuaku menyetir lebih dekat dengan rumah itu, ibu bilang kalau itu bukan pertunjukan wayang
Malamnya kami makan Timlo (lihat perjalananku ke solo first trip) dan berkeliling di Kota Solo sebentar.
Kami melihat bangunan bangunan tua Solo, toko toko di pinggir jalan, sampai pernikahan di sebuah rumah besar. Di dalam rumah itu ada pertunjukan wayang, awalnya aku mengira kalau itu adalah pertunjukan wayang, bukan pernikahan. Setelah aku ngotot mendesak orang tuaku menyetir lebih dekat dengan rumah itu, ibu bilang kalau itu bukan pertunjukan wayang
Day 2
Hari ini aku dan saudara kembarku akan presentasi di depan anak anak Kuttab Ibnu Abbas. Sedangkan ibu akan presentasi di depan ibu ibu anak-anak Kuttab tadi, Kuttab Ibnu Abbas mempunyai dua bangunan yang berbeda. Bangunan pertama adalah tempat tinggal Ustadzah yang kemarin kami temui. Disini adalah tempat anak anak kelas awal awal, seperti kelas 1 atau kelas 2. Kalau gedung kedua itu untuk anak anak kelas lebih atas, seperti kelas 5 atau kelas 6
Aku presentasi di gedung pertama, ibu presentasi di gedung kedua. jadi aku dan ibu terpisah.
Acara nya selesai pada siang hari, setelah acara itu kami makan siang. Kami juga diajak oleh Ustadzah ke tempat penangkaran ikan. Ada banyak ikan disana, misalnya Mujair, Patin, dan lele.
Sorenya kami pamit kepada keluarga Ustadzah tadi, bilang terimakasih banyak. Lalu kami pergi ke Tawangmangu, menemui salah satu teman ibu.
Hari ini aku dan saudara kembarku akan presentasi di depan anak anak Kuttab Ibnu Abbas. Sedangkan ibu akan presentasi di depan ibu ibu anak-anak Kuttab tadi, Kuttab Ibnu Abbas mempunyai dua bangunan yang berbeda. Bangunan pertama adalah tempat tinggal Ustadzah yang kemarin kami temui. Disini adalah tempat anak anak kelas awal awal, seperti kelas 1 atau kelas 2. Kalau gedung kedua itu untuk anak anak kelas lebih atas, seperti kelas 5 atau kelas 6
Aku presentasi di gedung pertama, ibu presentasi di gedung kedua. jadi aku dan ibu terpisah.
Acara nya selesai pada siang hari, setelah acara itu kami makan siang. Kami juga diajak oleh Ustadzah ke tempat penangkaran ikan. Ada banyak ikan disana, misalnya Mujair, Patin, dan lele.
Sorenya kami pamit kepada keluarga Ustadzah tadi, bilang terimakasih banyak. Lalu kami pergi ke Tawangmangu, menemui salah satu teman ibu.
Peta Tawangmangu
|
Kami sampai di Tawangmangu pada saat Malam hari (jam 7 malam mungkin).
Lalu kami beristirahat di dalam rumah yang Tante Yuni (teman ibu) pinjamkan. Rumah ini luas, dengan banyak kamar. ditambah lagi halaman depannya, yang ada kandang kambing berjejer jejer. seekor kunang kunang hinggap di dekatku, aku yang selama ini tak pernah melihat kunang kunang terpukau dengan pantatnya yang "glowing"
Lalu kami beristirahat di dalam rumah yang Tante Yuni (teman ibu) pinjamkan. Rumah ini luas, dengan banyak kamar. ditambah lagi halaman depannya, yang ada kandang kambing berjejer jejer. seekor kunang kunang hinggap di dekatku, aku yang selama ini tak pernah melihat kunang kunang terpukau dengan pantatnya yang "glowing"
Selain memiliki kambing, Tante Yuni juga mempunyai banyak ayam, kalkun, dan kelinci.
Ayam ayam ini menjadi penyuplai telur bagi Tante Yuni. Awalnya Aku tertarik melihat ayam ayam itu, tapi karena kandang mereka lumayan bau dan mereka juga terlihat panik melihatku masuk kandang, aku mengurungkan niatku, hanya melihat dari jarak jauh. |
Beda dengan ayam, kelinci tidak dikandang. mereka melompat kesana kemari, makan rumput, dan yang paling buruk adalah mereka membuang kotoran sembarangan.
hati hati kalau berjalan, siapa tau ada kotoran di alas kakimu. Kelinci sangat sensitif dan gesit, aku sudah mencoba berjalan pelan pelan, berusaha tak membuat suara apa pun, mereka tetap mendengarku, segera melompat jauh jauh agar tak ditangkap. akhirnya aku menyerah, hanya bermain main dengan kelinci yang jinak. |
Kalkun, hewan yang kata ibu galak ini hanya ada dua ekor di pekarangan Tante Yuni, entah mana yang jantan mana yang betina, aku pun tak tau.
Aku pernah iseng melempar batu kecil ke arah salah satu kalkun, alhasil dia mengembangkan ekornya (yang membuatnya terlihat galak) dan berjalan ke arahku, melihat itu aku tak lagi mencoba mengganggunya, tak mau dipatuk. dan sejak itu aku dan saudaraku membuat panggilan untuk sang kalkun, yaitu Galakkun:P Yah, kamu tau sendirilah kenapa aku memangggilnya seperti itu. |
Sumber : http://rumahagro.com/harga-anak-kambing/
|
Trus kambingnya gimana?
Kambing kambingnya di kandangi oleh Tante Yuni. Ada sekitar 10 kambing (Kalau aku tidak salah, karena aku tidak terbiasa peka terhadap hal hal sepele seperti itu) di dalam kandang itu. |
Rumah Atsiri
For more information : https://rumahatsiri.com/
Sumber gambar : http://www.constructionplusasia.com/id/rumah-atsiri-indonesia/
For more information : https://rumahatsiri.com/
Sumber gambar : http://www.constructionplusasia.com/id/rumah-atsiri-indonesia/
Yang aku senangi dari Tawangmangu selain rumah Tante Yuni adalah Rumah Atsiri (Sebenarnya bukan rumah, lebih tepat jika disebut museum Atsiri), Minyak Atsiri berarti minyak wangi atau parfum, tapi berasal dari tanaman/ekstrak tanaman.
Untuk lebih lengkapnya tentang minyak atsiri, kalian bisa pencet link wikipedia ini
https://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_atsiri
Di Rumah Atsiri ini aku dan keluargaku (dan beberapa pengunjung lain) berkeliling bersama seorang pemandu, melihat lihat koleksi parfum, kebun dengan berbagai jenis bunga dan tanaman, dan juga fakta fakta tentang minyak Atsiri.
Setelah itu kami makan siang dan sholat dhuhur, kemudian kami kembali lagi ke rumah Tante Yuni untuk mengemas barang barang kami. Selesai membeli oleh oleh, kami berkunjung ke rumah Tante Erika, slah satu teman ibu ketika masih muda. Rumah Tante Erika lumayan besar, dengan banyak koleksi buku dan sebuah ayunan di halaman belakang. Aku senang sekali di sana, terutama karena banyak jajan:P
Malam kami lewati di jalan tol, Alhamdulillah kami sampai rumah dengan selamat
Untuk lebih lengkapnya tentang minyak atsiri, kalian bisa pencet link wikipedia ini
https://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_atsiri
Di Rumah Atsiri ini aku dan keluargaku (dan beberapa pengunjung lain) berkeliling bersama seorang pemandu, melihat lihat koleksi parfum, kebun dengan berbagai jenis bunga dan tanaman, dan juga fakta fakta tentang minyak Atsiri.
Setelah itu kami makan siang dan sholat dhuhur, kemudian kami kembali lagi ke rumah Tante Yuni untuk mengemas barang barang kami. Selesai membeli oleh oleh, kami berkunjung ke rumah Tante Erika, slah satu teman ibu ketika masih muda. Rumah Tante Erika lumayan besar, dengan banyak koleksi buku dan sebuah ayunan di halaman belakang. Aku senang sekali di sana, terutama karena banyak jajan:P
Malam kami lewati di jalan tol, Alhamdulillah kami sampai rumah dengan selamat
Things that happened in my real life (i use english here)
Watch video at the cinema (2/7/18) -i wrote this 2 years later, 2020
My Mom ask us if we -me and my twin bro- want to watch a movie in the cinema. And certainly me and my bro said yes. We went to the cinema around 1 PM, we went to the cinema with one of my Mom's friend, Aunt Eni, and her daughter, Argya. The movie was great (though my eyes was little painful watching in the dark place for a long time), and i watched it for almost 1 hour. Well, that's a lot of time Source : https://www.thespruce.com/strawberries-1402288
|
it My first strawberry (8/7/18) -i wrote this at 2020
You know what i found that morning? i found a little reddish strawberry hanging on my strawberry plant, just like a little red lantern brighten my garden (ok im overreacted) day by day I wait for the strawberries to grow, then the strawberries turn green and are now ready to eat: D I'm happy, especially for my hard work that has paid off Now I'm going to eat it, it tasted a little sweet, but a lot more sour Thanks for reading this, and i'll see you next time;) |
My dearest cat (21/7/18) -i wrote this at 2020, and that day was my birthday
Today, my cat (Cimol) was sick, yesterday one of my neighbor accidentally injured him, and he came to our house to told my bro and mom that my cat was injured. Im really worried about him, so me and my parents brought him to the nearest animal doctor, and im so worried that i insisted my parents to ask the doctor if they can xray my cat:P luckily, my cat wasnt badly injured, so i rontgen him at hom till he recovered |
I couldn't find any picture of my cat, Cimol, so i use the similar cat picture of him from google
Source : https://unsplash.com/photos/uXKEMTQvx5Q |
He didnt like swallowing pills (yes, swallowing, that's the trick), so i have to open his mouth wide and put the pills at the bottom of his mouth. And finally he became well, and im so glad
He's gone, i don't have any ideas where did he go, i hope you still alive Cimol
Oh yea, now i have a new cat called Momo, say hi Momo
"Mauw" - Sincerenly Momo
He's gone, i don't have any ideas where did he go, i hope you still alive Cimol
Oh yea, now i have a new cat called Momo, say hi Momo
"Mauw" - Sincerenly Momo
Suzume - Makoto Shinkai
I watched Suzume no Tojimari on 12 March 2023, it's been a while since the last time i went to a cinema, apparently for 3 years because of the pandemic, and now i get to watch a movie again!
This is the first time i went to a cinema with my friend alone, and also the first time i watch an anime on a cinema!
A little story here, this film was aired on 8 March and people literally talk about it everywhere, almost all my friends have watched it before the film was even out for a week, and so i kinda want to give it a try (since its also one of Makoto Shinkai's works)
And soo i asked out my parents, long story short they eventually let me watch it (Finally!!), but i kinda have a problem here since almost all my friends have watched the anime as i said, soo i was asking out a few friends but there likely seem to be no hope at all:( i ended up scrolling my contacts and.. i had this crazy idea of asking out Laras if she wanted to watch suzume with me
She does! she was my last hope since my parents wont let me watch in a cinema alone, she came at my house around 1 pm, half an hour before the film starts and i was kinda surprised that she's a flexible person and could actually strike a conversation (i always see her as that one quiet kid and wont do anything unless you approach them first LOL)
And i was also surprised by the fact that we actually get along well with eachother and have a lot similiraties HAHAA well that's a good thing.
Anyways, we arrived a bit early, around 13:25 i guess, we bought a ticket for us each and walked into the cinema (i bought us a medium sized caramel popcorn that cost 60k rupiah HAHAA i kinda regret it but well it's one nice treat while watching movies with friends or alone)
The film starts around 13:40 because the cinema was playing a bunch of ads, and so... the story begans...
PLOT --------------------
Story begans with the past memories of our beloved mc of this anime, little Suzume Iwato, who was wandering around an abandoned field alone, searching for her mom .... and woke up in the morning, she's a highschooler in her second-year i guess (?), she quickly prepared herself to school.
This is the first time i went to a cinema with my friend alone, and also the first time i watch an anime on a cinema!
A little story here, this film was aired on 8 March and people literally talk about it everywhere, almost all my friends have watched it before the film was even out for a week, and so i kinda want to give it a try (since its also one of Makoto Shinkai's works)
And soo i asked out my parents, long story short they eventually let me watch it (Finally!!), but i kinda have a problem here since almost all my friends have watched the anime as i said, soo i was asking out a few friends but there likely seem to be no hope at all:( i ended up scrolling my contacts and.. i had this crazy idea of asking out Laras if she wanted to watch suzume with me
She does! she was my last hope since my parents wont let me watch in a cinema alone, she came at my house around 1 pm, half an hour before the film starts and i was kinda surprised that she's a flexible person and could actually strike a conversation (i always see her as that one quiet kid and wont do anything unless you approach them first LOL)
And i was also surprised by the fact that we actually get along well with eachother and have a lot similiraties HAHAA well that's a good thing.
Anyways, we arrived a bit early, around 13:25 i guess, we bought a ticket for us each and walked into the cinema (i bought us a medium sized caramel popcorn that cost 60k rupiah HAHAA i kinda regret it but well it's one nice treat while watching movies with friends or alone)
The film starts around 13:40 because the cinema was playing a bunch of ads, and so... the story begans...
PLOT --------------------
Story begans with the past memories of our beloved mc of this anime, little Suzume Iwato, who was wandering around an abandoned field alone, searching for her mom .... and woke up in the morning, she's a highschooler in her second-year i guess (?), she quickly prepared herself to school.
On the way to the school, she met a guy named Souta Munakata (he's so cool omg) and had to stop halfway because she cant stop looking at him, and this guy asked her "Do you know where the ruins are?"
Suzume, half-stunned, pointed to the hills saying that's where the ruins are located, Souta left and Suzume drove until the railway, which she changed my mind and starts driving uphill to the ruins, searching for Souta
She quickly ran into the ruins as soon as she arrived, wandered in the abandoned building for quite some time, shouting for the guy in which she found a single door standing in the center of the abandoned building, surrounded by water of 5 cm (?), sunlight came in from the glass roof making everything bright.
Suzume got curious, she stepped into the water and walked straight to the door, where she found out that there's a little statue standing nearby.
Suzume picked it up with no thoughts, and the statue suddenly turned into a cat, and ran away out of the building.. Suzume didnt really think much of it and tries to open the door, where she saw a different world from there
She tried to enter the door, but nothing happened, she just ended up on the other side of the door. and kept going like that for like 3 mins straight.
Hopeless, she drove back to her school and still thinking about the previous guy, when she saw agiant red worm that was raising from the ground, she was surprised and then told her classmates that there's a big worm from the place where the abandoned ruins are, her classmates didn't see anything, and so they thought Suzume was probably too tired that she starts hallucinate stuffs.
Suzume quickly drove her bike uphill again, where she found the previous man, Souta, is trying to close the door where the worms came from.
Suzume stood a little bit shocked and can't believe her eyes, she eventually helps Souta pushing the foor and locked it up. Souta told her to stay away and not getting involved in this situation but Suzume refused and forced to help him out
She brought Souta inside her house to treat his wounds, when a cat suddenly appears and stole Suzume's attention, she thought the cat was cute, and then the cat started talking and said that Souta's on its way
The cat ran away, when Suzume found out that Souta was nowhere to be seen, but then a chair is moving by itself..
The cat turned Souta into Suzume's chair, a yellow chair that used to be Suzume's chair when she was a kid.
hd
Suzume, half-stunned, pointed to the hills saying that's where the ruins are located, Souta left and Suzume drove until the railway, which she changed my mind and starts driving uphill to the ruins, searching for Souta
She quickly ran into the ruins as soon as she arrived, wandered in the abandoned building for quite some time, shouting for the guy in which she found a single door standing in the center of the abandoned building, surrounded by water of 5 cm (?), sunlight came in from the glass roof making everything bright.
Suzume got curious, she stepped into the water and walked straight to the door, where she found out that there's a little statue standing nearby.
Suzume picked it up with no thoughts, and the statue suddenly turned into a cat, and ran away out of the building.. Suzume didnt really think much of it and tries to open the door, where she saw a different world from there
She tried to enter the door, but nothing happened, she just ended up on the other side of the door. and kept going like that for like 3 mins straight.
Hopeless, she drove back to her school and still thinking about the previous guy, when she saw agiant red worm that was raising from the ground, she was surprised and then told her classmates that there's a big worm from the place where the abandoned ruins are, her classmates didn't see anything, and so they thought Suzume was probably too tired that she starts hallucinate stuffs.
Suzume quickly drove her bike uphill again, where she found the previous man, Souta, is trying to close the door where the worms came from.
Suzume stood a little bit shocked and can't believe her eyes, she eventually helps Souta pushing the foor and locked it up. Souta told her to stay away and not getting involved in this situation but Suzume refused and forced to help him out
She brought Souta inside her house to treat his wounds, when a cat suddenly appears and stole Suzume's attention, she thought the cat was cute, and then the cat started talking and said that Souta's on its way
The cat ran away, when Suzume found out that Souta was nowhere to be seen, but then a chair is moving by itself..
The cat turned Souta into Suzume's chair, a yellow chair that used to be Suzume's chair when she was a kid.
hd
Going to the waterfall (24/9/20)
Today i went to Batu, a city in Jawa Timur, Indonesia. There, me and my family went to a waterfall called Coban Kaca, it was not far from the city, but we must drove up to the hill to reach the
First, we go to Batu and there we met with the tour guide, he and his crews brought us to the taller hill, where Coban Kaca was.
And the water fall was georgeous (since i never seen one in my life at this point), we took some photo and play with the water. the tour guides were sitting under a tree, talking to eachother while waiting for us
After that, we're brought to another the place, and then prayed and we ate lunch.
The musholla was quite far from our car, and the sun was so bright and made us sweating, so, me and my bro bought chocolate ice creams, and bought degan in the mid of the walk to our car
After that, we took a rest for a while and ate lunch, which is called Nasi Briyani here
Corona still spreads, that's why there weren't too much visitors. But we're glad, that we can take photos without anyone disturbing our photos.
Today i went to Batu, a city in Jawa Timur, Indonesia. There, me and my family went to a waterfall called Coban Kaca, it was not far from the city, but we must drove up to the hill to reach the
First, we go to Batu and there we met with the tour guide, he and his crews brought us to the taller hill, where Coban Kaca was.
And the water fall was georgeous (since i never seen one in my life at this point), we took some photo and play with the water. the tour guides were sitting under a tree, talking to eachother while waiting for us
After that, we're brought to another the place, and then prayed and we ate lunch.
The musholla was quite far from our car, and the sun was so bright and made us sweating, so, me and my bro bought chocolate ice creams, and bought degan in the mid of the walk to our car
After that, we took a rest for a while and ate lunch, which is called Nasi Briyani here
Corona still spreads, that's why there weren't too much visitors. But we're glad, that we can take photos without anyone disturbing our photos.
Going to Batu (20/05/21)
Yesterday we went to Batu, but this is a different destination.
My parents thought it would be a great idea if we went on vacation to take a rest awhile after me and my brother have our exam, so they booked for a lodging, which was located inside the bamboo woods.
Our trip began at 1 PM, we set off our house, making sure that our stuff was all ready, and also making sure that our pet has their food and drink.
I didn't remember our travel went because i was sleeping in our car, with my soft orange pillow. once i got awake, we already arrived there.
At first, we were puzzled where the inn was located, so my mom called the inn's staff, and we found out that there was a small road heading to the inn near the parking lot. A security appeared, he helped us carrying our stuff, and also showed us the way to our room.
we checked in, got keys for our room, and then we rest awhile before we pray.
we walked around after finishing sholat, the view is awesome, even though the inn is not done yet, the pool is half-way done and i cannot wait to see it's done
When the sun was about to set, my mom had an idea to cook something because she was hungry. we went to the balcony (my mom had asked the staff if she could use the balcony to cook) with our cooking stuff we rent earlier.
My mom tried to cook the easiest recepy first, she's not really used to cook with portable stove but it turned out that her dish is very tasty. The food name is Budae jigae, it's a korean dish that was made from vegetable chunks, tofu, some instant noodle, and kimchi.
we finished the food in a short time.
After we finished praying Isya and Maghrib, we went out to buy some food for tomorrow's breakfast, since the inn hasn't got any restaurant yet. we chose bread and chocolate jam for breakfast, and so off we went to the nearest market
we didn't found any bread until we arrived at the third market, but the bread didn't look as we expected, it's not the brand we recognized
My parents decided to buy it anyway, at least it has halal sign on the cover, we went back home with chocolate jam and bread in hand
Day 2
It's five AM and the weather is cold. i pulled my blanket over, hoping i would be warmer, but my mom yelled at me, telling it's time to sholat.
i forced myself to go to the bathroom, still with my eyes half-closed, trying to reach tap.
i prayed with my mom, and then went back to sleep.
i woke up for the second time at six AM, it's already bright outside, i still wanted to sleep but my mom told me to got up and went upstair to the balcony. so i forced my self once again, got off my bed, reaching the closet and wore my hijab and skirt.
The sun made everything shine, it was georgeous, i went upstairs and saw my family. I sat on the chair, talking while waiting for the bread to be done.
The bread, the view, the sun, everything was just fine until i was going to take a bath, i accidentally touched the shower, which is on high, very high temperature that made my ring finger peel off immediately, it hurt so bad.
My dad came in, helped me set the temperature, i was still scared to take a bath. i hate hotel's shower, i prefer our own bathroom if i could choose. My mom told me to rub my injured finger with toothpaste, it hurt two times badly, fortunately i dont cry easily, i still can bear with it.
Later on, i found out that my injured finger did not hurt when i placed it in cold water, and so that's how I handled my pain. by washing it with cold water
We dressed up, getting ready for breakfast.
We finally arrived at the restaurant, my finger hurt so much on the way, i immedietely washed it when we entered the restaurant.
We sat on the table that was pretty far from crowd, avoiding people who didn't wear mask, waiting for our second breakfast, rawon
A waitress came, bringing our order and arrange them on the table. After that she left us.
we enjoyed our breakfast, i mean, i tried to enjoy mine as well, but the rawon is pretty spicy, kind the spicy that i dislike. Well, overall it's a nice breakfast, if only my finger wasn't hurt.
Our next destination is Mom's friend's cafe. It's a cafe builded with used goods. In my word, it's an abstract-concept cafe. There are plenty of plants, animal skulls hanging on the wall (i don't know if it's a replica or not), chairs and tables for visitors, there's even a bunch of unused discs displayed on a big window.
here's some photos i took.
Yesterday we went to Batu, but this is a different destination.
My parents thought it would be a great idea if we went on vacation to take a rest awhile after me and my brother have our exam, so they booked for a lodging, which was located inside the bamboo woods.
Our trip began at 1 PM, we set off our house, making sure that our stuff was all ready, and also making sure that our pet has their food and drink.
I didn't remember our travel went because i was sleeping in our car, with my soft orange pillow. once i got awake, we already arrived there.
At first, we were puzzled where the inn was located, so my mom called the inn's staff, and we found out that there was a small road heading to the inn near the parking lot. A security appeared, he helped us carrying our stuff, and also showed us the way to our room.
we checked in, got keys for our room, and then we rest awhile before we pray.
we walked around after finishing sholat, the view is awesome, even though the inn is not done yet, the pool is half-way done and i cannot wait to see it's done
When the sun was about to set, my mom had an idea to cook something because she was hungry. we went to the balcony (my mom had asked the staff if she could use the balcony to cook) with our cooking stuff we rent earlier.
My mom tried to cook the easiest recepy first, she's not really used to cook with portable stove but it turned out that her dish is very tasty. The food name is Budae jigae, it's a korean dish that was made from vegetable chunks, tofu, some instant noodle, and kimchi.
we finished the food in a short time.
After we finished praying Isya and Maghrib, we went out to buy some food for tomorrow's breakfast, since the inn hasn't got any restaurant yet. we chose bread and chocolate jam for breakfast, and so off we went to the nearest market
we didn't found any bread until we arrived at the third market, but the bread didn't look as we expected, it's not the brand we recognized
My parents decided to buy it anyway, at least it has halal sign on the cover, we went back home with chocolate jam and bread in hand
Day 2
It's five AM and the weather is cold. i pulled my blanket over, hoping i would be warmer, but my mom yelled at me, telling it's time to sholat.
i forced myself to go to the bathroom, still with my eyes half-closed, trying to reach tap.
i prayed with my mom, and then went back to sleep.
i woke up for the second time at six AM, it's already bright outside, i still wanted to sleep but my mom told me to got up and went upstair to the balcony. so i forced my self once again, got off my bed, reaching the closet and wore my hijab and skirt.
The sun made everything shine, it was georgeous, i went upstairs and saw my family. I sat on the chair, talking while waiting for the bread to be done.
The bread, the view, the sun, everything was just fine until i was going to take a bath, i accidentally touched the shower, which is on high, very high temperature that made my ring finger peel off immediately, it hurt so bad.
My dad came in, helped me set the temperature, i was still scared to take a bath. i hate hotel's shower, i prefer our own bathroom if i could choose. My mom told me to rub my injured finger with toothpaste, it hurt two times badly, fortunately i dont cry easily, i still can bear with it.
Later on, i found out that my injured finger did not hurt when i placed it in cold water, and so that's how I handled my pain. by washing it with cold water
We dressed up, getting ready for breakfast.
We finally arrived at the restaurant, my finger hurt so much on the way, i immedietely washed it when we entered the restaurant.
We sat on the table that was pretty far from crowd, avoiding people who didn't wear mask, waiting for our second breakfast, rawon
A waitress came, bringing our order and arrange them on the table. After that she left us.
we enjoyed our breakfast, i mean, i tried to enjoy mine as well, but the rawon is pretty spicy, kind the spicy that i dislike. Well, overall it's a nice breakfast, if only my finger wasn't hurt.
Our next destination is Mom's friend's cafe. It's a cafe builded with used goods. In my word, it's an abstract-concept cafe. There are plenty of plants, animal skulls hanging on the wall (i don't know if it's a replica or not), chairs and tables for visitors, there's even a bunch of unused discs displayed on a big window.
here's some photos i took.
Pergi ke Jogja (ke #4)
Day 1 - (17/09/21)
Hi! i went to another city the other day, which is Jogja!
Ini adalah keempat kalinya aku pergi ke Jogja, Jogja memang salah satu kota favoritku karena daerahnya bersih, banyak museum yang bisa dikunjungi, makanan-makanan yang enak dan juga banyak temanku yang tinggal disini
Hari pertama diawali dengan aku bangun pagi, waktu masih menunjukkan jam 4 dini hari, aku segera mengambil wudhu dan Sholat Shubuh, lalu aku mandi dan bersiap siap dengan koperku, karena bapak masih istirahat, akhirnya aku menggambar, membantu ibu dan mengecek hape.
Bapak bangun sekitar jam 6, setelah itu kami sarapan dan memasukkan barang ke dalam mobil
Kami sampai di Jogja sekitar jam setengah 1, dan kami istirihat di rumah yang dinamai Rumah Lio, di sebelah rumah Lio adalah rumah Tante Soraya. Kami disambut Tante Soraya dan beberapa orang lainnya begitu masuk, dan kami dipersilahkan memilih kamar tidur, ada dua kamar tidur di bawah, dan ada tiga kamar tidur di lantai atas.
Di lantai bawah ada meja makan yang tersambung dengan dapur, kamar mandi dan halaman belakang yang terbengkalai, di ujung halaman terdapat sebuah bak kotak untuk pengomposan.
Di lantai atas ada sebuah wastafel cuci piring, tepat di dinding kamarku, ada dua balkon di kanan dan kiri, satu menghadap ke halaman, dan satunya menghadap jalan di luar.
Tante Echa datang berkunjung membawa 2 anaknya, dan aku lupa nama mereka siapa:')
Sore aku lewati dengan membuka discord, istirahat dan mengerjakan tugas vectara dengan laptop, sedangkan bapak tidur di kamarku, dan ibuk syuting di lantai bawah...
Malamnya, Tante Kiki dan Pak Pur datang berkunjung, rupanya mereka juga akan menginap di rumah Lio, hanya untuk semalam.
Kami makan sate Klatak, memakai rusuk roda sepeda sebagai batang tusuk satenya, awalnya aku takut memegang besinya, tapi ternyata udah nggak panas.
Pelajaran buat aku hari ini = jangan hapean terus:) karena waktu bersenang senang bersama hanya sekali, dan tidak bisa diulang
Hi! i went to another city the other day, which is Jogja!
Ini adalah keempat kalinya aku pergi ke Jogja, Jogja memang salah satu kota favoritku karena daerahnya bersih, banyak museum yang bisa dikunjungi, makanan-makanan yang enak dan juga banyak temanku yang tinggal disini
Hari pertama diawali dengan aku bangun pagi, waktu masih menunjukkan jam 4 dini hari, aku segera mengambil wudhu dan Sholat Shubuh, lalu aku mandi dan bersiap siap dengan koperku, karena bapak masih istirahat, akhirnya aku menggambar, membantu ibu dan mengecek hape.
Bapak bangun sekitar jam 6, setelah itu kami sarapan dan memasukkan barang ke dalam mobil
Kami sampai di Jogja sekitar jam setengah 1, dan kami istirihat di rumah yang dinamai Rumah Lio, di sebelah rumah Lio adalah rumah Tante Soraya. Kami disambut Tante Soraya dan beberapa orang lainnya begitu masuk, dan kami dipersilahkan memilih kamar tidur, ada dua kamar tidur di bawah, dan ada tiga kamar tidur di lantai atas.
Di lantai bawah ada meja makan yang tersambung dengan dapur, kamar mandi dan halaman belakang yang terbengkalai, di ujung halaman terdapat sebuah bak kotak untuk pengomposan.
Di lantai atas ada sebuah wastafel cuci piring, tepat di dinding kamarku, ada dua balkon di kanan dan kiri, satu menghadap ke halaman, dan satunya menghadap jalan di luar.
Tante Echa datang berkunjung membawa 2 anaknya, dan aku lupa nama mereka siapa:')
Sore aku lewati dengan membuka discord, istirahat dan mengerjakan tugas vectara dengan laptop, sedangkan bapak tidur di kamarku, dan ibuk syuting di lantai bawah...
Malamnya, Tante Kiki dan Pak Pur datang berkunjung, rupanya mereka juga akan menginap di rumah Lio, hanya untuk semalam.
Kami makan sate Klatak, memakai rusuk roda sepeda sebagai batang tusuk satenya, awalnya aku takut memegang besinya, tapi ternyata udah nggak panas.
Pelajaran buat aku hari ini = jangan hapean terus:) karena waktu bersenang senang bersama hanya sekali, dan tidak bisa diulang
Day 2 - (18/9/21)
Hari ini aku sama Bapak dan Pak Pur, keliling keliling perumahan, jalan raya, sawah-sawah dan melewati guest house lainnya yang kami waktu itu mau sewa, dengan sepeda, total waktu kami bersepeda sekitar 1 jam (kurang lebih), setelah itu kami kembali lagi ke Rumah Lio untuk beristirahat dan mandi.
sekitar jam 10, aku dan bapak mencari museum museum yang belum kami kunjungi di Jogja, kami berkeliling keliling hampir setengah jam (atau mungkin lebih) hanya untuk mengecek apakah museum museum yang akan kami kunjungi sudah terbuka untuk umum atau belum.
Sayang sekali semua museum yang kami datangi masih tutup, dikarenakan oleh pandemi, jadi kami memutuskan untuk berhenti sebentar di Jalan Malioboro, beristirahat sambil berjalan jalan menelusuri pasar-pasar dan orang-orang. Aku sebenarnya berkeringat berkepanjangan saat kami berjalan jalan di Malioboro:')
Pak Pur mengajak kami untuk makan gelatto di restoran terdekat, aku memesan flavour white chocolate dan peanut butter, bapak memesan sama denganku tetapi white chocolate diganti dengan flavour ginger (jahe), menurutku rasanya agak aneh tapi lumayan enak
Tapi ada satu kejadian yang kurang menyenangkan waktu kami sedang makan gelatto, bapak ngak sengaja memecahkan botol minumku yang dari kaca, akhirnya pecahan pecahan botol itu terpaksa dibawa pulang lagi.
Siangnya Pak Pur dann Tante Kiki ijin pamit kembali lagi ke Temanggung, dan kami juga bersiap siap checkout dari Rumah Lio, dan menuju penginapan selanjutnya yaitu "La Casa"
Kami tiba disana pada Malam hari, dan kami segera tidur
Hari ini aku sama Bapak dan Pak Pur, keliling keliling perumahan, jalan raya, sawah-sawah dan melewati guest house lainnya yang kami waktu itu mau sewa, dengan sepeda, total waktu kami bersepeda sekitar 1 jam (kurang lebih), setelah itu kami kembali lagi ke Rumah Lio untuk beristirahat dan mandi.
sekitar jam 10, aku dan bapak mencari museum museum yang belum kami kunjungi di Jogja, kami berkeliling keliling hampir setengah jam (atau mungkin lebih) hanya untuk mengecek apakah museum museum yang akan kami kunjungi sudah terbuka untuk umum atau belum.
Sayang sekali semua museum yang kami datangi masih tutup, dikarenakan oleh pandemi, jadi kami memutuskan untuk berhenti sebentar di Jalan Malioboro, beristirahat sambil berjalan jalan menelusuri pasar-pasar dan orang-orang. Aku sebenarnya berkeringat berkepanjangan saat kami berjalan jalan di Malioboro:')
Pak Pur mengajak kami untuk makan gelatto di restoran terdekat, aku memesan flavour white chocolate dan peanut butter, bapak memesan sama denganku tetapi white chocolate diganti dengan flavour ginger (jahe), menurutku rasanya agak aneh tapi lumayan enak
Tapi ada satu kejadian yang kurang menyenangkan waktu kami sedang makan gelatto, bapak ngak sengaja memecahkan botol minumku yang dari kaca, akhirnya pecahan pecahan botol itu terpaksa dibawa pulang lagi.
Siangnya Pak Pur dann Tante Kiki ijin pamit kembali lagi ke Temanggung, dan kami juga bersiap siap checkout dari Rumah Lio, dan menuju penginapan selanjutnya yaitu "La Casa"
Kami tiba disana pada Malam hari, dan kami segera tidur
source:
- https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.cookist.com%2Fcoffee-ice-cream-the-recipe-for-a-creamy-ice-cream-with-a-strong-taste%2F&psig=AOvVaw0DTWzrTwxKwCFgJbCH8DdQ&ust=1634971448753000&source=images&cd=vfe&ved=0CAsQjRxqFwoTCJjbiri13fMCFQAAAAAdAAAAABAD
- https://imagesvc.meredithcorp.io/v3/mm/image?url=https%3A%2F%2Fassets.marthastewart.com%2Fstyles%2Fwmax-300%2Fd21%2Fmed104695_0609_ginger%2Fmed104695_0609_ginger_vert.jpg%3Fitok%3DWLl27YK8&q=85
- https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTDNn-wO4PbgJmRzL7w2kCg724eUAejpv_aRA&usqp=CAU
- https://2.bp.blogspot.com/_ywvV-d3ePCk/SrIwuYAg4fI/AAAAAAAADwI/U1X0w-an2mY/s400/whitea.jpg
- https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fgsgelato.com%2Fitem%2Fpeanut-butter-gelato%2F&psig=AOvVaw1AKYghXux5o16Cdc773j_b&ust=1634971169768000&source=images&cd=vfe&ved=0CAsQjRxqFwoTCJDIwq623fMCFQAAAAAdAAAAABAE
Wonderful Jogja - things that interest me!
SATE KLETEK sate adalah satu makanan favoritku, biasanya terbuat dari daging kambing dan ayam Di Jogja juga makanan khas terkenal yang bernama sate klatak. sate ini pada dasarnya sama dengan sate biasa, yang membuatnya spesial adalah sate ini dibuat menggunakan jeruji sepeda (terbuat dari besi), tujuannya agar dapat menyebarkan panas dengan baik sehingga daging bisa matang secara merata. |
- https://superapps.kompas.com/read/1004973/sate-klathak-pak-bari-dan-5-sate-klatak-enak-di-jogja-empuk-daging-sate-berpadu-dengan-kuah-gulai
- https://travel.tribunnews.com/2021/09/30/5-sate-klatak-enak-di-jogja-untuk-makan-malam-daging-sate-klathak-pak-jede-empuk-dan-gurih
GERABAH
sebelum berangkat ke Jogja aku sempat di tawarkan untuk ikut kursus kecil singkat tentang kerajinan gerabah (meskipun akhirnya hasil gerabah ku tidak terlihat sama sekali seperti gerabah ;-;)
Dalam kerajinan gerabah terdapat 2 teknik, yaitu :
kering
simpelnya, tanah liat hanya dibentuk secara manual, ini adalah salah satu cara efisien membuat gerabah tanpa perlu menghabiskan banyak waktu
dalam pengalamanku sendiri, ternyata membuah gerabah dengan teknik ini lumayan sulit, karena butuh konsentrasi dan juga presisi (kalau tidak mau hasilnya miring sebelah sepertiku wkkwkw)
Yang kedua adalah : Basah
Dari namanya sudah ketahuan kalau teknik ini adalah yang sebaliknya dari teknik kering
selain air dan meja putar, diperlukan kawat/pisau pahat, untuk memotong bagian-bagian gerabah jika terlalu berlebih
teknik ini jauh lebih susah daripada teknik kering, karena sekali saja ada kerusakan, maka tanah liat tidak bisa dipakai lagi, kemudian prosesnya lebih lama daripada tenknik kering
kalau ditanya "terus hasil gerabah mana yang paling bagus?"
semua teknik sama-sama menghasilkan karya yang unik, hanya tergantung saja perajin gerabah itu ahli atau masih pemula (sepertiku:D)
sebelum berangkat ke Jogja aku sempat di tawarkan untuk ikut kursus kecil singkat tentang kerajinan gerabah (meskipun akhirnya hasil gerabah ku tidak terlihat sama sekali seperti gerabah ;-;)
Dalam kerajinan gerabah terdapat 2 teknik, yaitu :
kering
- Dalam teknik ini, tanah liat tidak perlu dilumuri banyak banyak air, dan pembuatannya tidak perlu menggunakan meja putar
simpelnya, tanah liat hanya dibentuk secara manual, ini adalah salah satu cara efisien membuat gerabah tanpa perlu menghabiskan banyak waktu
dalam pengalamanku sendiri, ternyata membuah gerabah dengan teknik ini lumayan sulit, karena butuh konsentrasi dan juga presisi (kalau tidak mau hasilnya miring sebelah sepertiku wkkwkw)
Yang kedua adalah : Basah
Dari namanya sudah ketahuan kalau teknik ini adalah yang sebaliknya dari teknik kering
selain air dan meja putar, diperlukan kawat/pisau pahat, untuk memotong bagian-bagian gerabah jika terlalu berlebih
teknik ini jauh lebih susah daripada teknik kering, karena sekali saja ada kerusakan, maka tanah liat tidak bisa dipakai lagi, kemudian prosesnya lebih lama daripada tenknik kering
kalau ditanya "terus hasil gerabah mana yang paling bagus?"
semua teknik sama-sama menghasilkan karya yang unik, hanya tergantung saja perajin gerabah itu ahli atau masih pemula (sepertiku:D)
SEPEDAAN
Di hari kedua, aku sempat diajak jalan jalan oleh Pak Pur dan Bapak untuk berkeliling sambil bersepeda, dan untuk itu Pak Pur sudah membawa 3 sepeda untuk kami.
kami berkeliling Jogja, melewati sawah-sawah, perumahan, kampung, dan juga jalan raya
aku seneng banget sepedaan, di saat saat seperti ini (misalnya jalan jalan di alam), aku suka tenggelam sendiri ke Dalam pikiranku, memikirkan banyak hal, berimajinasi di duniaku sendiri, rasanya fantastis
kadang sendiri itu buatku lebih segar, lebih enak untuk refreshing, tidak ada orang yang mengganggu dan juga tidak ada orang yang kuganggu, itulah salah satu alasan kenapa aku menikmati menjadi orang penyendiri.
Meskipun begitu aku bukanlah seorang ansos (anti-sosial) walaupun kadang kadang aku tidak suka keramaian, aku tetap mempunyai teman dan tetap bersosialisasi dengan orang sekitar
Di hari kedua, aku sempat diajak jalan jalan oleh Pak Pur dan Bapak untuk berkeliling sambil bersepeda, dan untuk itu Pak Pur sudah membawa 3 sepeda untuk kami.
kami berkeliling Jogja, melewati sawah-sawah, perumahan, kampung, dan juga jalan raya
aku seneng banget sepedaan, di saat saat seperti ini (misalnya jalan jalan di alam), aku suka tenggelam sendiri ke Dalam pikiranku, memikirkan banyak hal, berimajinasi di duniaku sendiri, rasanya fantastis
kadang sendiri itu buatku lebih segar, lebih enak untuk refreshing, tidak ada orang yang mengganggu dan juga tidak ada orang yang kuganggu, itulah salah satu alasan kenapa aku menikmati menjadi orang penyendiri.
Meskipun begitu aku bukanlah seorang ansos (anti-sosial) walaupun kadang kadang aku tidak suka keramaian, aku tetap mempunyai teman dan tetap bersosialisasi dengan orang sekitar